Postingan Populer

Minggu, 21 Januari 2018

Panduan Belajar Arduino untuk Pemula

PANDUAN BELAJAR ARUINO UNTUK PEMULA


Assalamualaikum Wr. Wb

Dalam blog saya kali ini, kita akan membahas tentang mikrokontrol arduino. Nah, sebelumnya apa sih Arduino itu?. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source[1], diturunkan dari Wiring platform[2], dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri.Arduino juga merupakan platform[3] hardware terbuka yang ditujukan kepada siapa saja yang ingin membuat purwarupa peralatan elektronik interaktif berdasarkan hardware dan software yang fleksibel dan mudah digunakan. Mikrokontroler diprogram menggunakan bahasa pemrograman arduino yang memiliki kemiripan syntax dengan bahasa pemrograman C. Karena sifatnya yang terbuka maka siapa saja dapat mengunduh skema hardware arduino dan membangunnya.
Arduino menggunakan keluarga mikrokontroler ATMega yang dirilis oleh Atmel sebagai basis, namun ada individu/perusahaan yang membuat clone arduino dengan menggunakan mikrokontroler lain dan tetap kompatibel dengan arduino pada level hardware. Untuk fleksibilitas, program dimasukkan melalui bootloader meskipun ada opsi untuk membypass bootloader dan menggunakan downloader untuk memprogram mikrokontroler secara langsung melalui port ISP.

Sekarang kita masuk ke Pembelajaran.

1. Siapkan Board Arduino UNO dan Kabel USB

Pada proses ini Kamu bisa memilih board arduino type apapun, tapi aku sarankan untuk memakai yang paling umum digunakan yaitu Arduino Uno. Kalau tarif yang digunakan untuk membeli board arduino uno yang asli dirasa cukup mahal, Kamu mampu membeli versi Clone. Untuk perbedaan versi Original dan Clone silahkan Kamu klik disini.

Arduino Kamu dihubungkan oleh jangan lupa Nada harus menyiapkan kabel Printer untuk dengan PC pada port serial.

2. Download Software Board Arduino UNO

Dapatkan versi terakhir dari halaman download Arduino.

Sesudah download selesai, ekstrak arsip yang sudah di-download tadi. Pastikan anda tak merubah struktur folder. Klik 2  kali pada folder untuk membukanya. Terdapat sejumlah file dan sub-folder di dalamnya.

3. Hubungkan dengan Board Arduino UNO

Arduino Uno, Mega, Deumilanove dan Arduino Nano akan menarik sumber daya dari port USB atau power supply eksternal.

Hubungkan board Arduino dengan komputer menggunakan kabel USB. LED berwarna hijau (berlabel PWR) akan hidup.

4. Instalasi Drivers Board Arduino UNO

Instalasi driver pada tutorial Belajar Arduino UNO Untuk Pemula ini akan dikhususkan pada  Windows 7, Vista atau XP:
  1. Hubungkan board anda dan tunggu Windows untuk memulai proses instalasi driver. Setelah beberapa saat, proses ini akan gagal, walaupun sudah melakukan yang terbaik.
  2. Klik pada Start Menu dan buka Control Panel
  3. Di dalam Control Panel, masuk ke menu System and Security. Kemudian klik pada System. Setelah tampilan System muncul, buka Device Manager.
  4. Lihat pada bagian Ports (COM & LPT). Anda akan melihat sebuah port terbuka dengan nama “Arduino Uno (COMxx)”
  5. Klik kanan pada port “Arduino Uno (COMxx)” dan pilih opsi “Update Driver Software”.
  6. Kemudian, pilih opsi “Browse my computer for Driver software”.
  7. Terakhir, masuk dan pilih file driver Uno, dengan nama “ArduinoUNO.inf”, terletak di dalam folder “Drivers” pada Software Arduino yang telah di-download tadi.
  8. Windows akan meneruskan instalasi driver.
Instalasi driver untuk Arduino Duemilanove, Nano atau Diecimila dengan Windows 7, Vista dan XP:

Ketika anda menghubungkan board, Windows seharusnya memulai proses instalasi driver (ini apabila anda belum pernah menggunakan komputer tersebut dengan board Arduino sebelumnya).

Pada Windows Vista, driver akan otomatis di-download dan diinstalasi.

Pada Windows XP, wizard Add New Hardware akan muncul:
  1. Ketika ditanya Can Windows connect to Windows Update to search for software? pilih No, not this time. Klik next.
  2. Pilih Install from a list or specific location (Advanced) dan klik next.
  3. Pastikan bahwa Search for the best driver in these location dicentang; Seach removable media jangan dicentang; Include this location in the search dicentang dan masuk ke direktori drivers/FTDI USB Drivers pada folder software Arduino. (Versi terakhir dari driver ini dapat ditemukan pada situs FTDI). Klik next.
  4. Wizard akan mencari driver dan kemudian memberitahu bahwa sebuah “USB Serial Converter” telah ditemukan. Klik finish.
  5. Wizard hardware baru akan muncul kembali. Ulangi langkah yang sama seperti sebelumnya dengan pilihan yang sama dan lokasi folder yang sama. Kali ini sebuah ” USB Port Serial” akan ditemukan.
Anda dapat memastikan apakah driver sudah ter-install dengan membuka Windows Device Manager (di tab Hardware pada Control Panel – System). Cari “USB Serial Port” pada bagian Ports, itulah board Arduino.

5. Jalankan Aplikasi Arduino UNO

Klik dua kali pada aplikasi Arduino (arduino.exe).

6. Buka contoh Blink Arduino UNO

Buka contoh program LED Blink: File > Examples > 1.Basics > Blink.


7. Pilih board anda

Anda perlu memilih opsi pada menu Tools > Board yang sesuai dengan board Arduino yang dipakai.

8. Pilih Serial Port Anda

Pilih port serial yang digunakan oleh board Arduino anda pada menu Tools > Serial Port. Biasanya ini adalah COM3 atau yang lebih tinggi (COM1 dan COM2 biasanya sudah direservasi untuk serial port hardware). Untuk mencari tahu, anda dapat melepaskan koneksi ke board Arduino dan buka kembali menu tadi; pilihan yang menghilang harusnya adalah board Arduino anda. Koneksikan kembali board-nya dan pilih serial port yang sesuai.

9. Upload Program Arduino UNO

Nah, sekarang hanya tinggal klik tombol “Upload” pada software. Tunggu beberapa saat – anda dapat melihat led TX dan RX pada board berkelap-kelip. Bila upload berhasil akan ada pesan “Done uploading.” yang muncul pada status bar.


Beberapa saat setelah upload selesai, kamu dapat melihat pin 13 (L) LED pada board mulai berkelap-kelip (warna oranye). 

Demikianlah tutorial Belajar Arduino  Untuk Pemula
Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin memulai tugas Anda dengan komponen Arduino UNO.<!--

Minggu, 14 Januari 2018

Review game Call of Duty WW2



REVIEW GAME COD WWII : GAME SERI COD TERBAIK SEPANJANG MASA




Call of Duty: WWII akhirnya dikonfirmasikan resmi oleh Activision. Seperti apa game yang menandai kembali Call of Duty ke perang klasik ini Dan hal apa yang disuguhkan game ini?

➤LATAR BELAKANG CERITA
Dalam campaign single player game ini, kamu akan memerankan seorang prajurit berusia 19 tahun bernama Ronald ‘Red’ Daniels. Daniels berasal dari Texas, dan seperti kisah media lain yang mengangkat perang dunia, Activision ingin mengangkat tema mengenai bocah dari ladang yang akhirnya menjadi pahlawan negara di dalam perang dunia. Sledgehammer Games sendiri ingin membawa pesan lebih mendalam, bahwasanya perang dunia ini memberikan dampak yang sangat besar terhadap segala lapisan. Untuk itu, mereka juga menyiapkan beberapa karakter tambahan mulai dari tentara wanita, unit pasukan dengan ras blasteran (Afrika-Amerika) bahkan juga anak kecil. Tidak tanggung-tanggung, untuk menghadirkan kisah yang otentik dan menyentuh, Sledgehammer pun sampai menggandeng seorang ahli sejarah bernama Martin Morgan. Morgan-lah yang berperan sangat besar untuk memberikan detail-detail kisah yang mendalam, serta nuansa perang dunia berskala besar yang akhirnya memberikan dampak kepada hidup jutaan orang di seluruh dunia.

➤MODE CAMPAIGN YANG FANTASTIS
Jika Anda dan saya berbicara soal apa yang jadi kekuatan utama Call of Duty sebagai sebuah franchise, sebagian besar dari kita sepertinya akan setuju bahwa ia selalu mengandung mode campaign (cerita) yang tak pernah gagal fenomenal. Bahwa terlepas dari statusnya sebagai game FPS linear dengan sistem koridor yang hanya meminta Anda untuk bergerak dari titik A ke titik B tanpa ada kesempatan dan kebutuhan eksplorasi yang memadai, tidak lantas membuat sang developer tidak bisa berinovasi dengannya. Hal yang sama juga diterapkan Sledgehammer Games di Call of Duty: WWII. Untuk sebuah game yang tidak bisa lagi memanfaatkan sistem seperti jetpack, double jump, atau wall-running, mereka punya pekerjaan berat untuk memastikan konsep lawasnya tidak lantas membuatnya terasa monoton. Untungnya, Sledgehammer Games melakukan tugas yang baik dengannya. Kembali mempresentasikan momen perang dunia kedua yang ikonik dengan teknologi baru dengan dramatisasi ala film Hollywood yang serupa, Anda sepertinya masih akan berhadapan dengan sensasi campaign Call of Duty yang familiar. Namun berbedanya? Seri yang satu ini tidak lagi berputar soal pertempuran antara “baik vs jahat” seperti di seri-seri sebelumnya. Walaupun Anda menikmatinya dari kacamata seorang prajurit Amerika Serikat, namun jelas bahwa Sledgehammer Games ingin memotret lebih luas soal konsekuensi sebuah perang. Yang Anda dapatkan adalah sebuah game yang memperlihatkan seperti apa dampak yang bisa muncul dari aksi saling membunuh untuk melindungi atau memperjuangkan satu ideologi spesifiki ini. Bahwa bukan membuat Anda merasa seperti seorang superhero yang dengan mudahnnya mampu membalikkan keadaan, Anda berperan sebagai seorang manusia yang sekedar “terjebak” di dalam situasi buruk, mewakili satu pihak, dan sekedar ingin pulang ke rumah selamat bersama dengan teman-teman Anda di satu divisi yang sama. Hasilnya adalah mode campaign yang fantastis dari sisi cerita. Bahwa tidak seperti di seri-seri sebelumnya yang selalu berputar dan bercerita dengan Anda – sang karakter utama sebagai roda pendorong, Call of Duty: WWII justru ingin memperlihatkan seberapa buruk sebuah perang dan beban yang harus dipikul tidak hanya orang-orang yang terlibat secara aktif di dalamnya, tetapi juga mereka yang mau tidak mau, “dipaksa” untuk ikut memikulnya. Ia memperlihatkan horror, kekejaman, pengorbanan, kematian, hingga sekedar kondisi seperti trauma dan beban psikologis sebagai sesuatu yang “lumrah”di dalam usaha untuk bertahan hidup ini. Ia juga memotret Nazi lewat sudut pandang baru yang belum pernah dilakukan di seri lawas seperti memperlihatkan terror yang muncul dari kamp konsentrasi, contohnya. Eksekusinya dilakukan dengan baik, sembari mempertahankan cerita yang tetap koheren. Lantas, bagaimana dengan sisi gameplay itu sendiri? Ada banyak inovasi yang ditawarkan Sledgehammer Games di sini, dengan beberapa di antaranya terhitung cukup signifikan. Sebagai pembuka? Seperti seri Call of Duty di masa lalu, mereka membuang sistem regenerasi health di sini. Sebagai gantinya, Anda kini berhadapan dengan sebuah bar HP yang terpampang di bagian kiri bawah layar. Untuk memulihkan diri, Anda kini harus menggunakan med-kit yang tersebar di arena pertempuran, ataupun lewat sebuah mekanik baru lain yang tak kalah keren. Benar sekali, ia kini juga menyisipkan konsep Kill-Streak di dalam permainan.

➤MODE  MULTIPLAYER YANG EPIK
Jika kita harus berbicara jujur, mode multiplayer memang tidak pernah menjadi daya tarik utama Call of Duty di mata kami. Alasannya? Bahwa terlepas dari fakta bahwa ia selalu hadir dengan lebih banyak tema dan inovasi gameplay berbeda di dalamnya, Anda selalu bisa melihat pondasi gameplay serupa di dalamnya. Bahwa ia selalu berkisar soal pertempuran jarak dekat dengan desain peta terbatas yang dibagi ke dalam berbagai jalur. Kemenangan akan ditempuh bukan dari kemampuan Anda untuk berstrategi, tetapi siapa yang menembakkan peluru pertama terlebih dahulu. Berita baiknya? Desain seperti ini memang selalu berhasil mendorong gameplay dinamis yang berjalan cepat. Bahwa untuk menang, Anda harus terus berlari, menembak, kabur, dan mengulang rutinitas yang sama. Hal yang sama juga ditawarkan Call of Duty: WWII ini di beberapa mode, tentu saja kini, dengan senjata klasik.
Walaupun demikian, bukan berarti game ini hadir tanpa sesuatu yang baru sama sekali. Kami pribadi bahkan melihatnya sebagai hal utama yang membuat seri ini begitu fenomenal di sisi multiplayer. Benar sekali, kami bicara soal salah satu mode bernama WAR. Untuk Anda yang tidak terlalu familiar dengannya, berbeda dengan mode klasik seperti Team Deathmatch atau Domination, WAR diposisikan selayaknya mode Operations di Battlefield 1. Ia adalah sebuah mode multiplayer kompetitif dengan elemen cerita di dalamnya. Gameplay-nya sendiri berbasis objective, dimana player seharusnya bekerjasama untuk menyelesaikan satu misi bersama-sama untuk bisa memenangkannya. Jadi, ia tidak bergerak sebagai ruang untuk memperlihatkan skill individu Anda dengan jumlah angka bunuh dan mati, tetapi mencari cara untuk menyerang / mempertahankan objective yang ada, baik ketika Anda berperan sebagai tim penyerang ataupun bertahan.
 ➤CUPLIKAN TRAILER GAME COD WWII
 Bisa dilihat di ➧